CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 19 Desember 2013

Istirahat

"Istirahatnya kaum muslimin adalah saat kaki kanannya meginjak surga."
Mengingat perkataan dari Imam Ahmad bin Hambal di atas, rasanya diri ini teramat malu. Belum -- belum membuat pertahanan kuat dari para iblis yang mau menggoda, kita sudah istirahat.
Kita? heh mungkin saya saja.
Jujur dari kemarin siang saya bosan.Bosan hanya berada di lantai 2 kosan. Saya istirahat, padahal kaki saya belum sampai surga. Saya istirahat,padahal banyak tugas yang belum tertunaiakan.
Saya istirahat.
Kejadian siang itu di depan kopma ugm.. ah sudahlah... Mungkin saya harus kursus menyebrang jalan dengan baik dan benar..
Bersyukur, dengan sakit ini semoga menjadi penggugur tumpukan dosa yang entah jika berwujud sudah setinggi apa. Jangan - jangan ini juga peringatan karena kaki saya sering berjalan di jalan yang salah.. Semoga diampuni..

.: Bosan, dikosan sendirian:.
Ternyata lari itu terbayang nikmat saat kaki sedang bermasalah..

.:Rindu kampus, dengan segala aktivitas di dalamnya

Kebaikan Kebaikan Kebaikan

Ah ya me-rivew kembali perjalanan di kampus ini sempat membuat hati  mengharu biru. Andai Allah tidak mempertemukanku dengan orang - orang baik disini, andai Allah tidak menjagaku dalam ikatan cinta bersama orang -orang baik, andai Allah menelantarkanku pada jalan yang tidak baik bagaimanakah jadinya?
Sungguh, saat mulai mendekati gerbang dunia kampus aku sempat khawatir, apakah nanti aku menjadi orang baik atau sebalikknya? Apakah aku akan dipertemukan dengan orang - orang baik? 
Maka nikmat Tuhanmu yang manalagikah  yang kamu dustakan?
Nikmat tiada tara, Allah menitipkanku kepada mereka yang terutus. Mereka orang - orang baik. Ah Allah, betapa malunya aku jika dibandingkan dengan mereka ; ibadahnya, shalih/ah-nya, akhlaknya, perhatiannya, sabarnya serta segala kebaikan yang ada pada dirinya. Sungguh diri ini merasa sangat kerdil. Jauh berbeda. Aku tidak sebaik mereka, tapi aku percaya walaupun belum ikut menjual minyak wangi, ketika aku ikut bergaul dengannya maka aroma wangi bisa saja tersinggah dalam diri. Terimakasih Allah, kesempatan itu membuat aku mengerti tentang arti saudara seiman, saudara seperjuangan. Meski sekali lagi aku masih sangat jauh dengan mereka.

Baru kemarin rasanya, hiruk pikuk akobang lantai 2 ramai - ramai membuat bunga untuk amunisi pemenangan mas yanu. Iya baru kemarin. Akhwat - akhwat tidur larut malam berkawan dengan kertas, lem dan batang lidi.Hehe.. Waktu cepat sekali berjalan rupanya. Tahun ini hajatannya angkatan 2010. Hajatan untuk pemenangan Dzikri. Lagi -lagi akobang kebagian untuk membuat bunga. :)
Allah, entah aku harus berkata apa dan bagaimana..Betapa shalih dan shalihahnya mereka. Segala yang diusung adalah demi kebaikan dan dengan kebaikan. Tidak terima praktik curang. Mereka mengejar berkah. Ya keberkahan. Mereka mengejar kebaikan ya Allah.. Mabitnya tilawahnya qiyamul lail-nya shaumnya. Ya Rabbi... hati mereka terbuat dari apa?

Dari mereka juga aku mulai belajar bahwa benci tidak boleh dibalas benci. Balaslah benci dengan cinta. Mungkin saja dengan balasan cinta, seseorang atau sekelompok orang yang tadinya benci akan mulai mengenal dan juga merasakan cinta.
Tak kurang - kurangnya ada saja yang mengingatkan,seakan itu adalah alarm yang sudah di set untuk selalu mengingatkan. "Ayo jangan lupa perbanyak istighfar, barangkali ada kesengajaan maupun ketidaksengajaan hingga membuat usaha kita menjadi tidak berkah." Subhanallah...

Anugerahkan kepada kami pemimpin yang sholih dan amanah ya Allah...
Kebaikan kebaikan kebaikan
Cinta cinta cinta
Untuk-Mu

Apapun yang terjadi, semoga Allah ridha dengan jalan ini...

#menunggu perhitungan suara Capresma BEM 2014

Sabtu, 07 Desember 2013

Memilih Presma BEM KM UGM 2014

Memimpin adalah suatu keniscayaan bagi manusia, karena pada hakikatnya seorang manusia diciptakan selain untuk beribadah patuh pada peritah Tuhan, juga untuk menjadi seorang pemimpin. Memimpin dari cakupan mikro untuk memimpin diri sendiri hingga cakupan lainnya yang lebih luas.
 
PEMIRA (Pemilihan Mahasiswa Raya), salah satu hajatan rutin setiap tahunnya yang diadakan kampus Gadjah Mada untuk memilih satu perwakilan mahasiswa sebagai presiden mahasiswa (presma), pemimpin BEM KM UGM. Bulan – bulan penghujung tahun menjadi momen yang istimewa dengan adanya persiapan – persiapan yang dilakukan oleh masing – masing partai untuk mengusung kandidat calon presiden juga berbagai persiapan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) untuk menyukseskan Pemira dan puncaaknya tiba saat masa pemilihan raya.

Memasuki bulan Desember aroma pesta demokrasi kampus Gadjah Mada semakin tercium. Agenda – agenda kampanye keliling fakultas dengan KPRM sebagai fasilitator menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa, mengingat kampus adalah miniatur dari sebuah negara. Dan proses belajar itu ada disini, di kampus Gadjah Mada. Agar saatnya nanti jika sudah waktunya terjun dalam masyarakat dan negara, paling tidak simulasinya sudah pernah didapatkan ketika masih berada di kampus. Dengan demikian, sudah seharusnya simulasi untuk pendidikan politik ini dikawal dengan sehat, sportif dan bermartabat.

Pemimpin merupakan sosok penting dalam sebuah lembaga atau oraganisasi. Seorang pemimpin-lah yang akan membawa bagaimana nasib lembaga dan masyarakat yang dipimpin ;  dengan program kerjanya, dengan totalitas kinerjanya.

Oleh karena itu, sebelum menentukan sebuah nama untuk dipilih sebagai pemimpin, alangkah lebih baiknya jika kita menempuh proses pengenalan dulu terhadap diri masing – masing calon.
 
      1. Kenali visi misinya
Visi dan misi merupakan goal yang ingin dicapai dari si pembuat visi dan misi tersebut. Oleh karena itu kita harus tahu capaian apa yang diinginkan oleh calon pemimpin kita. Apakah sesuai dengan kebutuhan? Apakah sejalan dengan keinginan masyarakat? Apakah realistis? Karena visi dan misi-lah yang akan dijadikan sebagai spirit untuk totalitas mengabdi --sebuah tujuan yang harus dicapai        
     
       2. Mencari tahu track record-nya
Jejak perjalanan masa lalu dari seorang calon pemimpin sangat dapat dijadikan sebagi pertimbangan dalam memilih. Rekam jejak organisasi atau kepanitian yang telah diikuti dapat diijadikan parameter keprofesionalannya dalam memimpin, kepiawaiannya dalam menyikapi masalah secara baik dan luwes. Karena sudah tentu dalam berbagai macam kegiatan organisasi atau kepanitian yang diikuti otomatis telah menempa dirinya menjadi orang yang bertanggungjawab dalam menjalankan amanah, terbiasa dalam memimpin, dan berujung pada sebuah pembentukan mental dan kepribadian pemimpin sejati.
      
       3. Kenali pribadinya
Kepribadian natural yang tidak dimanipulasi dengan berbagai macam kepalsuan adalah kepribadian yang dimiliki oleh seorang pemimpin sejati. Orang baik yang sebenarnya akan tetap dinilai baik oleh orang lain tanpa harus mendeklarasikan dan menyatakan bahwa dirinya adalah orang baik.

   Melihat kebaikan pribadi seseorang sebenarnya dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan melihat kebiasaan dia (calon – calon pemimpin kita) berhubungan dengan Pencipta-Nya.  Bagaimana kesahariannya dalam mengamalkan ajaran agama, sikapnya, tingkahnya, perilakunya sudah tentu juga akhlaknya. Sudah menjadi hal lumrah (bahkan memang begitu adanya) ketika seseorang sudah berhubungan dekat dengan Tuhan-Nya, maka dia akan bertindak baik terhadap sesamanya, berperilaku baik kepada sesamanya karena hal tersebut merupakan bentuk ketaatan dari seorang hamba kepada PenciptaNya.
    Mencari tahu kepribadian seseorang dapat juga dilakukan dengan mengetahui siapa saja teman – teman baiknyanya dan bagaimana pula akhlak teman – teman baiknya

“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)

“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Sukseskan PEMIRA 2013 dengan capresma nomor urut  1 Dzikri Asykarullah (FISIPOL 2010), dan capresma nomor urut 2 Adhitya Herwin (F.Pertanian 2010). Bukan untuk tidak tau, atau bahkan untuk pura – pura tidak tahu. Ayo peduli, kenali calon – calon presiden mahasiswamu. Mari berpartisipasi, dan katakan tidak untuk tidak memilih!


Selasa, 03 Desember 2013

Sikap BEM KM UGM tentang Pekan Kondom Nasional

Berikut adalah potongan status facebook presiden mahasiswa BEM KM UGM Yanuar Rizki Pahlevi (T, Fisika 2009) mengenai kasus bagi - bagi kondom gratis dan desas - desus bus merah "bergambar wanita" yang berada di kampus UGM :
1. dari beberapa mahasiswa, mengakui menerima kondom gratis saat berada diarea UGM. bahkan menurut pengakuan, saat diberikan kondom sempat disampaikan,"ini Mas kondom gratis, boleh dicoba sama pacarnya.."

2. terkait bus yang katanya masuk UGM, ini SALAH. bus kondom tidak masuk kampus, dan bus yang dilihat beberapa orang bukanlah bus merah bergambar perempuan yang katanya titisan Ratu Pantai Selatan itu.

3. setelah saya konfirmasi ke rektorat, alhamdulillaah, pihak rektorat tidak tahu menahu. maka patut kita duga yang menyebarkan kondom gratis itu tidak mendapatkan izin berkegiatan.

saran kami, kita civitas akademika UGM punya tanggung jawab membersihkan nama baik kampus. kita sampaikan ke khalayak, #KamiAntiFreeSex

Postingan saya sebelumnya dengan judul  Pekan Kondom Nasional (PKN) --> Fasilitasi Zina sudah saya ralat (dengan menghapus satu paragraf tentang keberadaan mobil bus merah dengan background "seorang wanita"). Alhamdulillah setelah dicari dan ditelusuri bus dengan gambar itu tidak ada di kampus UGM..
#UGMBermoral #IndonesiaBermartabat

Saya tergelitik dengan status salah satu teman saya :
"Wahai pemimpin negara. Kasihan ya engkau. Capek-capek bikin kebijakan malah dihujat banyak orang. Capek-capek rapat hasilnya malah ditentang. Hmff, ya emang hidup kudu sabar. Semoga bertambah orang-orang baik di kursi pemegang kebijakan." (Albistamy)
Siapkan generasi terbaik untuk negeri..:)
Semoga bertambah orang-orang baik di kursi pemegang kebijakan..^^

Minggu, 01 Desember 2013

Pekan Kondom Nasional (PKN) --> Fasilitasi Zina

Pekan Kondom Nasional (PKN)  mulai dilancarkan dari tanggal 1 Desember (bertepatan dengan hari AIDS sedunia) hingga nanti sampai  tanggal 7 Desember yang digelar oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) merupkan sesuatu yang sangat menggelikan.

Terang saja saya katakan menggelikan. Kegiatan PKN tersebut dilakukan untuk mengkampanyekan bahaya dan pencegahan HIV/AIDS tapi caranya dengan membagikan kondom gratis kepada pemuda - pemuda. Hal ini saya katakan semacam "gali lubang tutup lubang". Oke HIV/AIDS  merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan bisa menular salah satunya dari hubungan sex, dan menkes memilih langkah untuk melakukan pencegahan guna juga untuk menekan penambahan orang yang terjangkit penyakit tersebut. Saya sepakat jika HIV/AIDS memang perlu di cegah. Namun sayangnya, masalah itu tidak hanya bisa selesai dengan memberikan masalah yang baru. Dengan cara bagi - bagi kondom.

Bagi - bagi kondom secara gratis di kalangan mahasiswa di sekitaran kampus ataupun pemuda - pemuda lainnya menurut hemat saya itu adalah bentuk rambu - rambu hijau kebebasan bahwa mereka diperbolehkan berhubungan sebelum menikah asal menggunakan kondom. Bahasa lainnya "silahkan free sex, asal aman (pakai kondom)". Kondom memang bukan barang terlarang, tapi kalau dibagi - bagikan gratis begitu tentu saja bisa memicu untuk melakukann hal terlarang. Astaghfitrullah...
Daaan.. kampus UGM tidak terlewat dari kegiatan itu. Beberapa teman (laki - laki) mengaku saat melewati bundaran UGM (gerbang utama) meraka diberi kondom.. -__- 


Saya rasa seluruh agama manapun tidak ada yang memperbolehkan seseorang untuk melakukan tindakan sex bebas. Dan agama saya Islam pembawa rahaat bagi seluruh alam telah memberikan solusi di dalam Al - Qur'an dan As - Sunnah. Agama adalah pondasi dasar untuk mengokohkan jiwa - jiwa yang ada dalam diri manusia. Begitu menyeluruhnya Islam. Segala sesuatunya sudah ada tuntunannya, sudah ada aturannya. Dari doa dan adab tidur, makan, bepergian, mengenakan pakaian, masuk / keluar toilet, memuliakan tamu, memuliakan orang tua, hingga doa adab dan etika dalam "berhubungan" pun dijelaskan. Subhanallah..

Jika pondasi tersebut sudah kokoh terpatri dalam jiwa dan selaras dengan perbuatannya tentu saja hal - hal yang tidak diinginkan itu niscaya tidak akan terjadi. Lalu kenapa masih dengan cara bagi - bagi kondom gratis? Mengapa tidak mencanangkan aktivitas pengokohan pondasi dengan ajaran - ajaran agama, ketaatan beribadah dan belajar norma - norma bermasyarakat? Lalu dibuat program kampanye, seminar atau penyuluhan tentag bahaya HIV/AIDS. Gunakan media - media swasta atau milik pemerintah secara masif untuk mengkampanyekan kegiatan ini, bukan hanya diisi untuk kepentingan "golongan saja". Bila perlu tambahkan ke dalam kurikulum mata pelajran.   Saya rasa itu jauh lebih mencerdaskan. Pemuda - pemuda sekarang adalah calon pemimpin masa depan. Jangan rusak mereka dengan kebiadaban moral dan keruntuhan etika, Jangan jauhkan mereka dari penciptaNya.
"…Tidaklah tampak perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani terang-terangan melakukannya, melainkan akan menyebar di tengah mereka penyakit tha’un dan penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa umat-umat yang telah lalu…” (HR. Ibnu Majah, al-Hakim, al-Baihaqi)
Masyarakat butuh dicerdaskan, bukan hanya diberikan solusi jadi (walaupun sebenarnya tindakan bagi kondom bagi saya bukan solusi). Ya, bagi kondom sama saja dengan memfasilitasi orang yang mau berbuat zina. Saat tataran keluarga sudah  rusak, bagaimana mungkin bisa kita untuk mengurusi negara?
#TolakPKN #TolakKondomisasi

Indonesia, saya punya harapan besar dengan negeri tempat kelahiran saya ini...
Berilah petunjuk dan anugerahkan jalan yang lurus kepada kami dan pemimpin - pemimpin kami ya Allah...

Maylia Putri

Jumat, 29 November 2013

Perempuan Teknik



Selalu kagum dengan perempuan - perempuan yang berada di fakultas teknik. Jalannya, geraknya cepat, cekatan dan pola pikirnya sistematis. Ah ya, bukankah di fakultas teknik ugm juga "dikenal dengan akhwat - akhwatnya yang militan"? Subhanallah sekali...

Ngebayang mereka harus bersaing dengan para lelaki yang dikenal jago berlogika sekaligus berfisik prima.. Waw.

Hari ini kembali dibuat salut oleh perempuan teknik. Sekalipun kawasan teknik, perempuan teknik fitrahnya memang perempuan. Tetap lembut, penuh sayang dan keibuan. Kalian luar biasa!

Sesekali juga saya bisa mengerti rasanya jadi kaum minor, saat kita beradu logika dan ketangkasan kerja. Ya, elins yang didominasi oleh kaum adam memang demikian adanya. Sekalipun elins bukan termasuk dalam fakultas teknik.

Photo by blog.timesunion.com 

Pengobat Rindu

Sebuah kerinduan yang seringkali hadir mengetuk saat memikirkan siapa orang yang ingin saya temui. Mereka. Ada sisi historis yang membuat saya ingin beretemu, saat pulang ke daerah asal. Walau untuk sekedar bertanya : "Apa kabar?" atau sekedar berkata : "Tetap semangat ya!"

Ada sejarahnya, benar sekali. Ada kerinduan yang menyeruak karena pernah berada dalam barisan Mata Hasan. Dan bisa jadi untaian cinta itu terus bertambah - bertambah dan bertambah, terpilin tidak pernah putus. Sambung menyambung dari satu generasi ke generasi yang lain. Tanpa jeda, tanpa spasi. Walau belum saling sebut nama (karena kita belum saling kenal), wajah - wajah itu mengingatkan saya pada satu simpul, satu ikatan. Terasa selalu dekat. Saya ada dan kalian ada. Kita sama - sama ada. Walaupun kita jauh jarak  usia. Kalian tetap adek - adek saya. Terserah kalian mau terima atau tidak.Hehe

Iya, kerinduan itu kembali hadir saat saya menginjakkan kaki di kampus smansasi. 1 tempat yang selalu saya tuju untuk pertama kali ; Masjid Ash - Shidiqi. Dan tetiba saya kembali diingatkan, tetiba memori ini memutar kembali kebelakang ; saya melihat wajah - wajah teman satu genggaman semangat, segala tingkah polah dan kegiatan mereka. Bersama - sama. Dulu. Saat masih berseragam abu - abu putih. Tahun 2007 hingga 2010. Tempat itu pernah menjadi saksi ; kebersamaan, tempat belajar, dan..."titik mula hijrah" kita.

Adek - adekku, entah detailnya bagaimana saya mengucapkan kata - kata kepada kalian. Bagi saya pertemuan dengan kalian adalah ramuan pengobat rindu dengan teman - teman seperjuangan dulu yang kini sudah bertebaran penuh manfaat di muka bumi, ramuan manjur untuk menambah daya dengan semangat muda kalian. Pesan - pesan itu, saran - saran itu murni saya ucapkan bukan karena saya adalah orang yang "sudah baik", tapi itu justru semata - mata agar kesalahan atau kekurangan yang pernah saya lakukan semasa sepert kalian jangan pernah terulang lagi di kemudian hari. Percayalah...

Adek - adekku... adakalanya kita baru bisa menyadari bahwa ucapan seseorang akan benar adanya setelah kita melewati kejadiannya. Maka tetap bersiap siagalah... Omong kosong jika motivasi itu mutlak datang dari orang lain. Karena sesungguhnya motivasi terbaik adalah karena kita sendiri yang telah menjadi motivatornya. Dan sekali lagi.. tetap bersiap siagalah.

Kamis, 28 November 2013

Dee


Kamu itu siapa Dee? Saya selalu dibuat habis kata setelah memandang puzzle - puzzle huruf yang kamu susun. Mungkin ini yang disebut dengan hanyut yang sehanyut - hanyutnya, pasrah dalam aliran cerita yang kamu buat tanpa adanya perlawanan untuk menentang arus.

Ah, Dee kamu itu siapa? Tega - teganya merenggut waktu kencan saya dengan buku - buku kuliah. Lalu kamu "menjerumuskan" saya dalam kisah - kisah yang kamu cipta. Dan, saya menikmati --dengan tiada bosan. Kamu yang menarik tangan saya untuk lebih suka pergi ke toko buku dibandingkan dengan pergi ke perpustakaan kampus.

Dee jari kamu terbuat dari apa sih? Apakah didalamnya ada tinta yang tidak perah habis? Lalu kamu bersekongkol dengan tombol - tombol keyboard untuk menyatukan mereka menjadi sebuah karya "tulisan gila"? Terus, kepala kamu itu isinya apa? Semuanya bisa kamu "gombalin". Benar - benar gila.

Kurang apa?


Berbagai peristiwa muncul ke permukaan. Dingkat dalam bentuk berita elektronik, surat kabar, maupun yang sering terlihat dalam keseharian. Harusnya itu menjadi cermin dan membuat kita bisa berkaca dari ujung kaki sampai puncak di kepala, tentang jiwa yang tersemat di dalamnya. Betapa Allah sangat sayang terhadap kita. Tapi sayangnya, cermin yang kita pakai hanya untuk melihat pantulan bayangan fisik. Lalu kita kemanakan sang jiwa?

Harusnya ini bisa menjadi pelajaran. Tentang diri yng seringkali protes tak terima akan segala sesuatu yang ditetapkan. Hey, percayalah jika semua keinginan harus terwujud saat itu juga, dalam "bentuk" yang diinginkan maka dunia ini pastilah akan terjadi kekacauan. Segalanya terbentur tak teratur. Maka dari itu, biarlah Allah Yang Maha Tahu yang akan mengatur segalanya. Toh, Insya Allah doa - doa kita terkabulkan ; dalam wujud yang kita minta, ditangguhkan, atau diganti dengan yang lebih baik. Bukankah itu suatu keadilan? Ingatlah Allah tidk akan pernah mempersulit hamba-Nya, hanya kita saja yang sering mempersulit diri dan merumitkan segala sesuatu yang sebenarnya sepele.

Ada satu titik dimana suatu keadaan menyadarkan kita : "Oh, ini toh mengapa Allah memilihkan saya dengan jalan seperti ini. Bukan seperti yang saya minta". Iya memang ada kalanya. Dan seorang penjaga hati sejati, dia akan selalu mengkondisikan hatinya dengan seribu satu macam alasan kebaikan bahwa segala sesuatu yang digariskan olehnya adalah tebaran hikmah dan taburan cinta yang Allah semai di dalam langit - langit hatinya. Persembahan iman terbaik dalam setiap kepalan semangat yang tergenggam dari kedua telapak tangannya.

Itulah mengapa Al - Qur'an mengajarkan untuk menjadikan shalat dan sabar sebagai penolong. Sebuah puncak penghambaan bahwa diri ini bukanlah siapa - siapa, dan tidak ada apa - apanya melainkan dengan kekuatan cita dari-Nya. Kehujanan sedikit kita bisa sakit, kepanasan sedikit kita bisa gelisah, dan saat kekurangan air kita bisa mati. Lalu kekuatan apa dari kita yang bisa untuk dibanggakan? Sedangkan sabar adalah benteng pertahanan yang paling kokoh untuk tetap menjaga, melindungi dan ekspresi terbaik saat dirundung duka maupun diberi bahagia. Sayangnya, kita cenderung suka dengan ketidaksabaran saat harus menghadapi sabar.

Yang terbaik, yang memberikan seribu satu alasan positif  tentang apa yang Allah beri. Percayalah suatu saat Allah akan menjawab bahkan mengungkap mengapa Allah memberikan "ini" bukan "itu", mengapa Allah memilihkan sesuatu yang kita mau. Ya ;  kepantasan, keselamatan dan kebaikan kita.

Media saat ini ramai oleh suatu kasus tentang sebuah profesi. Saya memetik hikmah dari yang telah berjalan ini. Allah begitu mencintai saya, hingga menjauhkan saya dari resiko yang akan merumitkan dan menyulitkan diri. Oleh karena itu Allah memberikan peta, dan memilihkan saya jalan yang lain, insya Allah ini adalah yang terbaik. Lalu kurang apa lagi?

 Maka nikamat Tuhamu yang manakah yang kamu dustakan?

Photo by allegrement.blogspot.com

Selasa, 19 November 2013

Untuk besok

               Kamu tau, kamu adalah yang benar – benar aku tunggu. Membayangkanmu adalah suatu kebahagiaan. Satu dua hari menunggu hingga terjumlah menjadi minggu, minggu menjadi bulan. Aku menunggumu dengan tergesa – gesa sehingga waktu terasa mudah sekali datang, namun sukar sekali untuk beranjak. Cepat, namun nyatanya lama. Tapi itu dulu. Dulu ketika harapan kuncup untuk segera dimekarkan saja. Ya, dulu. Beda dengan sekarang.

                Bukan salah kamu, bukan salah siapapun —Ah dusta, buktinya aku masih saja menyalah – nyalahkan walau entah tepatnya kepada siapa. Tapi, tolong bantulah aku untuk tidak menyesali kamu, menyesali kamu yang akan datang esok karena sesuatu ataupun seseorang. Jangan buat aku benci kepada siapapun. Bantu aku.

Teruntuk hari esok yang sempat menjadi mimpi indah. Mungkin aku yang harus pergi sementara  untuk menghindar—ah betapa pengecutnya. Tetap bertemu denganmu namun dalam konsisi dan situasi yang lain. Bukan untuk menatapmu. Aku tak pernah menyanggupi.

Besok, tetaplah kamu ada. Muncul bersama mentari dan kembali terbenam yang akan digantikan rembulan. Entah panas terik, atau dingin hujan rintik. Esok aku akan tetap bersaamu, namun dalam tempat yang berbeda. Maaf, kamu terlalu menyilaukan.

Beberapa bulan lagi, aku akan kembali. Kembali menemuimu, menatapmu. Aku berjanji. Menemuimu, bukan untuk melarikan diri. Bantulah aku, dengan doamu. Agar esok – esok kedepan kita bisa segera bertemu dalam satu ruang dan waktu.

Esok, sampaikan kepada mereka untuk tdak mengecewakan kamu dan aku. Sampaikan juga bahwa inilah yang terbaik. Untuk esok, temuilah mereka dalam kebahagiaan.

Jogja, menjelang 20 November 2013

Jumat, 15 November 2013

Ada apa? | Cinta




Bismillah...
Saya nulis cerita agak aneh ini dengan suatu kebingungan yang luar biasa.
Umur saya 21 (iya sih udah tua, tapi kan belum tua tua amat). Di usia saya saat ini yang masih unyu - unyu (versi diri sendiri), ada aja aneka curhatan teman - teman, mba - mba, saudari (untung yang curhat permpuan semua) ngomongin tentang cinta, nikah dan sebangsa tanah airnya. Oh my...
Bahkan diantara mereka ada yang request kalau mentoring ngisi materinya tentang cinta, minta dibikinin tulisan tentang cinta bahkan tentang pernikah. uhuk
*seketika hening*

Mereka curhat tentang begini begitu aneka leliku hati ; ada yang jatuh cinta, ada yang ingin menikah, ada yang lagi sering digombalin (dan seneng -__-'), ada yang ingin cepet nikah dan punya suami sholih, ada yang galau, ada yang barusan dilamar (dan dia cerita dengan cengengesan), ada yang lagi cemburu. Aahh macem - macem. Serasa jadi dokter cinta kalau begini caranya.
Mm.. sebentar - sebentar. Mereka cerita begituan atas dasar wajah saya yang sudah berumur (tua) atau karena yang lain ya? Hiks. Kalau dilihat dari pengalaman pastilah saya dikategorikan minim dan masih belum ada apa - apanya, sama - sama belum menikah juga. Atau karena teman main saya "orang - orang tua"? Hehe.

Usia 20 tahunan bisa dibilang adalah usia kegalauan (mungkin bagi perempuan). Udah ngrasain kan ditanya saudara / kerabat orang tua "Udah punya calon belum?". Belum lagi kalau undangan nikah pada beterbangan. Haha semakin menjadi apalagi ketika teman dekat sendiri yang menikah "Giliran saya kapan?" Hehe habis dah.
Berbicara tentang perempuan dan pernikahan. Seorang perempuandianugrahkan sebongkah kehalusan perasaan yang sangaaat luar biasa (kan nanti bakal jadi ibu yang ngurus anak jadi dibekali kesabaran ekstra dan pernak penik lain di hatinya). Perempuan punya berbagai macam aksesoris hati yang berhubungan dengan perasaan ; kepekaan, perhatian, kelembutan, kasih sayang dan sebagainya. Sebenarnya itu adalah tombak tombak penjaga dan benteng pertahanan seorang permpuan apabila dapat dikelola dengan baik, karena aksesoris - aksesoris hati seperti itu yang terbaiknya hanya diimiliki oleh perempuan. Sayangnya dalam praktek di lapangan, pengelolaannya kadang tidak bisa sama dengan SOP yang harusnya ditaati. Hoho.

Begini contohnya dari beberapa teman yang sudah curhat ke saya, ataupun saya tau langsung dari kisah keseharian : Seorang perempuan akan mudah sekali "leleh" ketika diberikan kalimat - kalimat yang menurut dirinya kalimat itu menyentuh (baca : gombal). Cengengesan deh tuh XD . Trus keberlanjutannya dia jadi dipikirin terus - menerus dan galau "kok mas itu perhatian ya?". Apalagi kalau habis dikasih hadiah, wah girangnya bukan main. Haha. Tapi taukah teman - teman sekalian? bahwa bagi laki - laki mungkin nggombalin anak orang itu biasa aja, tapi bagi perempuan itu bisa saja diibaratkan sebagai air dan pupuk yang bisa menyuburkan buunga di taman hatinya. Hadiah itu mungkin biasa saja, bahkan dia tidak hanya memberikan khusus kepada satu perempuan, tapi untuk teman lainnya juga. Dan memang maksud-nya biasa saja, nothing special. Nah, tapi tak jarang, bagi perempuan mereka menganggap bahwa itu adalah sebuah "kode"
Kasus diatas banyak terjadi dan "makan korban", Saat sang perempuan sudah mengharap "lebih", tapi nyatanya itu hanya biasa saja, tidak ada apa - apa. Tidak ada lanjutan lamar - melamar.
Adakalanya bahkan seringnya saya amat sangat berterimakasih pada jiwa - jiwa kecuekan dan ketidakpenasaran-an yang saya miliki. Hehe (ini sifat langka yang dimiliki perempuan). Berterimakasih juga dengan sifat "lupa-an" (parah, saya susah inget wajah sama nama orang) dan "ketidakpeduli-an" saya yang bisa muncul di saat yang tepat (ternyata mereka berguna, hehe). Saat - saat tertentu sifat cuek sangat diiperlukan dan dibutuhkan untuk menangkis serangan "gombal" dan berbagai tindakan (yang kita sebut dengan) perhatian. Di bawa santai...

Wahai lelaki, kalian juga telah turut serta dalam pengkondisian hati perempuan. Nggak usak mainan gombal, atau (sok) perhatian yang berlebih kepada perempuan. Jangan modusin anak orang kalau nggak berani meminta ke ayahnya. Jangan buat mereka "leleh" hati sebelum saatnya. Kalian turut andil di dalamnya, maka jangan macam-macam.
Wahai perempuan shalihah, hati kalian itu sejatinya lembut dan super lembut, oleh karena itu jagalah dengan sebaik - baiknya. Jangan mudah GR, jangan mudah meleleh. Kita lembut, namun kita juga bisa sekuat batu karang. Jangan turunkan harga diri kita sendiri dngan harapan - harapan semu.
Tidak usah pula terlarut dalam resah, karena sudah terjanjikan yang baik hanya untuk yang baik.

Fokus, fokus, fokus. 
Belajar, cari bekal yang banyak. Jangan memastikan yang belum pasti. Jangan merasa memiliki dengan sesuatu yang belum menjadi hak milik. Mari kita berbenah. Sekali lagi karena sudah terjanjikan yang baik itu hanya untuk yang baik. Siyam & qiyam.  shaum dan shalat malam Insya Allah akan membentengi diri dan iman kita, teman setia dalam perjalanan iman kita. Semoga.
Wallahu a'lam..

.:Sedang mengigatkan diri sendiri. Semangat membina! :.

Photo by weheartit.com

Si Unik

Ada satu orang unik, asli seriusan.
Belum pernah atau lebih tepatnya nggak pernah "nemu" dimanapun, kecuali disini. Di tahun 2010 pas jadi mahasiswa di tahun pertama, pada suatu momen kegiatan...  *rahasia, nanti ketauan* XD
Beda dengan yang lain (ya iyalah, karena setiap manusia kan beda), sampai nginjak 3 tahun disini, dia masih aja beda (tambah tua, tambah dewasa). Hehe
Aduh, gimana ye kalau diperjelas nanti ndak malah ketahuan kan bahaya. Kali kali ada yang GR. Saya pindah lapak dari sini deh buat ngelanjutin cerita tentang orang unik yang satu ini.
Satu hal yang paling ingat dan saya apresiasi adalah dia dekat sekali dengan ibunya.
*Sekian*

#AgakNggakJelas

Senin, 04 November 2013

Udara Sunda | Pra perjalanan

Bisa jadi ini dinamakan dengan perjalanan nekat dan (sok) berani. Pergi ngebolang sendiri dari Jogja menuju Bandung. Awal mula banyak rancangan rencana yang ingin di tunaikan ke Jatim-lah, muncak-lah, jalan - jalan-lah. Ah wacana.
Tapi untuk urusan ke Bandung, saya nggak mau berwacana. Biar orang bilang maksa, ambisius, aneh dll kali ini saya agak nggak peduli. Hidup hidup gue, hehe dan mumpung masih jomblo *ups* jadi masih bisa bebas jalan - jalan.

Hari Jum'at tangal 1 November 2013 tepatnya saya berencana untuk berangkat, setelah menggalau karena nggak dapat tiket kereta ekonomi (kehabisan) yang mengalihkan keputusan untuk naik bus saja. Jum'at dengan agenda yang lumayan padat, disamping harus ngajar les. Jam setengah 3 sore saya baru bisa ke Jombor buat beli tiket. Yap Pahala Kencana, lumayan agak *uhuk* harganya. Nyampe kos jam 4. Dilanjutkan karena udah janji datang syuro media, saya memutuskan untuk berangkat, sebelumya melakukan aktivitas njemur baju (kan sayang kalau mau ditinggal tapi belum dijemur), packing 2 biji baju. Terus langsung otw ke tempat syuro. Telat dan saya cuma kenalan, terus pergi lagi (udah jam 15:24) padahal bus berangkat jam setengah 5 sore. ckck. Lanjut beli minum dan roti buat bekal (saya belum makan dari pagi nih). Dan nyampe kosan jam setengah lima lewat. Dikosan juga sepi nggak ada orang. Lalu siapa yang mau nganter ke terminal? Sipaaa? Setengah lima lewat dan masihkriik kriikk..

Dengan panik saya nge-sms.in orang - orang suruh cepet pada pulang => telpon nggak nyambung, WA pending, sms lama dibales. Agen bus udah nelpon, katanya bus udh masuk terminal. Haduuuuuuhh.. njuk piye? Pikiran mulai macem- macem, kalau di tinggal bis nya gimana???? Huaaaa... setengah lima lewat tapi belum juga berangkat dari kosan.
Sikaaaatt.. akhirnya yang diharapkan datang. Mba Depi (mbak 1 kosan) datang dengan si nyink nyink (nama motornya) langsung saya samber. Mba Depi saya "taroh duduk di belakang". Ngebuutttt, eaaaa salip samber sana sini ngerem depan belakang. Dan kayaknya Mba Depi sebel sama kelakuan saya hari itu. Hehehe ampun mbaaa.. :3

Iyak, sampailah di Jombor setelah melewati jalanan macet dan harus putar balik karena ada si jalan layang yang belum jadi. Nyampe di agen bus-nya dan cliiiiiiing... mobil nya udah nggak ada. Pucat. Pasrah. Hampir jam lima (kurang dikiitt banget). Haduuhh.. padahal udah beli satu dus bakpia. Lalu???

--- bersambung ---

Kamis, 31 Oktober 2013

Alarm Pengingat


Kamu tau salah satu tanda bahwa kamu sudah "besar"?
Sepucuk surat berwarna, harum, dan ditujukan untuk sebuah nama. Ya, dia adalah undangan pernikahan.
Hei, ternyata kamu sudah "besar". Satu per satu undangan pernikahan mulai berdatangan. Satu persatu teman - teman sekolahmu, teman kuliahmu mengganti foto profil FB nya dengan indahnya keserasian foto pengantin. Ternyata kamu bukan anak - anak lagi...

Tahun ini mulai "membanjir" undangan pernikahan terlayang, dari undangan untuk "rombongan" atau undangan secara personal. Yang kadang membuat shock adalah orang yang biasanya adem ayem tanpa umbar wacana langsung to the point membagikan undangan pernikahan.. duuh duh mantap betul rupanya.

Undangan pernikahan adalah sebuah alarm peringatan, bahwa umur kamu sudah tidak muda lagi, sudah bukan jamannya mainan engklek, sudah bukan jamannya lagi main lompat tali, sudah bukan jamannya main petak umpet lagi. Kamu sudah "besar". Barangkali kamu memang tidak seberani orang lain yang suduh dewasa dan berani mengambil langkah untuk mempercepat penyempurnaan dien (menikah). Tapi ingat, ini adalah alarm peringatan. Belajarlah, carilah bekal sebanyak mungkin.

Barangkali juga melintaskan ingin-pun kamu masih ragu - ragu. Jangan pernah tanya "mengapa" karena aku adalah kamu dan kita sama - sama belum mengetahui jawabannya. Waktu jelas tidak akan pernah mau tau, dia tetap terus berjalan. Hingga saatnya tiba dan waktu akan tetap berjalan. Brsiap siagalah dn jangan terlena. Waktu akan tetap bergulir dan berjalan..
:)

Kamis, 24 Oktober 2013

Jangan

Jangan sampai malas menculik masa depanku
Jangan sampai diam menahan seluruh gerakku
Jangan sampai henti membatas seluruh lajuku
Jangan sampai kamu menyekat dan mengunci rapat dalam otakku


Minggu, 20 Oktober 2013

Memendam


Membuka lubang baru, tapi belakangan sadar bahwa jika ada celah maka akan mudah sekali untuk terisi. --Akhirnya kamu memendam.
Menggali lubang baru, tapi selanjutnya mengerti bahwa jika ada celah maka mudah sekali untuk dimasuki benda - benda asing yang aneh. -- Akhirnya aku memendam.
Kita bersepakat tanpa ada janji terucap. Masing - masing dari kita cukup memendam dulu. Belum ada suatu kelegaan. Masih ada nafas yang tertahan untuk dihembuskan, masih butuh banyak udara untuk di hela.

Kita bersepakat dalam diam, dan kita menikmati. Bersepakat menyakiti diri dengan pemendaman kata yang tak kunjung terucap. Bagi kita mungkin inilah jalan yang terbaik. Menghayati setiap diam dengan diam. Sesekali berkata, seperlunya. Ternyata, kita menikmati sakit dalam diam. Dan anehnya, kita sama - sama menikamati itu. Sakit, diam. Bahagiapun, diam. Berkata banyak hanya akan membuat kita sama - sama tersedak dalam kebingungan.

Dalam satu ruang yang berbeda. Aku disini dan entah kamu dimana. Pendamlah dengan kokoh, agar pohon yang kita tanam kuat menghujam ke bumi dan kelak akan tumbuh menjulang ke angkasa. Akan tiba saatnya juga masing - masing dari kita akan memetik hasilnya. Entah dengan bersama atau tidak. Pendamlah itu kuat - kuat. Aku khawatir jika tidak kuat, maka akan goyah. Akhirnya kita hanya saling menunggu dalam diam. Entah sampai kapan.

 Photo by www.artlimited.net

Jumat, 18 Oktober 2013

Bu, anakmu makan enak.. hehe

Idul Adha kemarin yang bertepatan dengan tanggal 15 Oktober 2013, adalah lebaran haji ke-tiga saya berada di tanah rantau. Idul Adha tahun 2010 saya ada di Jogja, shalat Ied-nya di Aula SMP N 1 Yogyakarta. Lebaran haji ke-2 tahun 2011 saya merayakannya di Magetan, di rumah Rahma. Dan lebaran haji ke-3 di tanah perantauan ini saya merayakannya di Jogja (lagi).

Jika sebelum - sebelumnya saat masih stay di rumah, sore hari menjelang lebaran biasanya saya, ibu dan kakak perempuan saya (saat itu belum menikah) anteng memasak di dapur sambil rumpi sana - sini untuk membuat sayur pedas (sambel goreng kuah) dan ketupat. Dan malam harinya, saya biasa diajak jalan - jalan muterin kota Indramayu  bareng seorang lelaki paling keren, bapak saya :D
Kali ini beda cerita...

Lebaran haji tahun ini saya menetap di kosan, berdua (aja) dengan teman saya yang Ngapakers asli Cilacap (yang lain pada pulang kampung). Untungnya ada tragedi kunci garasi yang kebawa embel ke Banjarnegara, jadi Nias nggak bisa ngeluarin motor buat pergi ke Purworejo, hehe. Sebenarnya, dari rencana yang sudah disusun, harusnya lebaran ini saya ikut Mb Depi dan mbelala pergi ke Banjarnegara (ke Dieng juga), tapi berhubung urusan saya di Jogja ada yang nggak rela untuk ditinggal akhirnya saya nyerah nggak nge-bolang dulu dan tetap bertahan di Jogja. Nggak masalah..:)

Maskam (masjid kampus) jadi pilihan kami (saya, Nias dan satu lagi teman saya yang masih nyangkut di Jogja namanya Awal). Berangkat jam 6 lewat buat jemput Awal di kosannya. Pas, begitu nyampe maskam jamaah shalat Ied udah siap - siap berdiri untuk shalat. Hampir aja telat... hoho
Sebenarnya saya mencatat isi khutbah shalat Idul Adha yang saya ikuti, tapi saya posting di sesi lain aja ya.. Yang disini cuma cerita -cerita aja :D

Semalam, sebelum tanggal 15 datang, ibu kos yang bernama Ibu Isna mengajak saya dan Nias untuk nyate. Yes! Ternyata keluarga Pak Bambang (bapak kos) alhamdulillah diberikan kesempatan untuk berqurban sapii^^. Oke deh langsung terima, tawaran nyate itu bagaikan oase di padang pasir, hehe. Kedengarannya adem untuk orang yang berstatus sebagai anak kosan.
Setelah shalat Ied, kita bertiga (saya, Nias Awal) mampir dulu nyari makan, waspada kali aja nyate yang ditawarkan semalam itu PHP. Pogung jadi pilihan, kita makan penyetan. ~,~ Ternyata nggak PHP loh, siang harinya setelah pembagian daging qurban beres, saya dan Nias ikut motong - motong dan nusukin dagingnya buat daging sate. hehe. Oh iya ada tips penting nih:
-Kalau mau bikin empuk daging, coba direndam dulu daging tersebut ke dalam air nanas (di jus)-
Nah, kami mempraktekkan fungsi air nanas itu secara berlebihan. Dan hasilnya.... jeng jeng... karena kelamaan ngerendemnya, si daging setelah dibakar jadi lembek dan teksturnya aneh. Zzzzz orapopo yang penting makan daging.. XD

Bu... anakmu makan enak, makan daging nih.... hehehe

Oh iya, satu hari sebelum Idul Adha makanan di kosan sungguh sangat melimpah, alhamdulillah rizki. hihi. Karena tanggal H-1 Idul Adha itu waktunya bertepatan dengan puasa Arafah, jadi menu buka puasanya sangat beraneka. Temen - temen saya pada baik - baik banget nih, menyumbangkan makanan untuk saya. Semoga amalan kebaikannya dibalas sama Allah ya :). hehe : es krim, satu kotak donat (isinya lumayan banyak), satu bungkus astor, minuman teh kemasan, cemilan, kebab, dan 2 porsi makan dari bu Isna. Subhanallah.. maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Pesta makan. Nggak habis semuanya, yang bisa diangetin ya diangetin untuk besok. :3

Bu... anakmu makan enak, makanannya macem - macem nih.... hehehe

Barusan, tadi malam, ada undangan makan - makan lagi dari bu Isna. Kali ini semua penghuni kosan mayoritas hadir memenuhi undangan kecuali Nias yang lagi di Purworejo dan Mb Depi yang lagi ngurusin acara seminar. Semalam tadi benar - benar makan besar. wkwkwk, Kita masak - masak dulu di lantai tiga* bareng bareng. Menu yang dibuat itu : kentang goreng, steak sapi, spageti saus jamur. Hehe mantapkan?!. Disana anak akobang bahu membahu masak selepas Maghrib, tentu saja koki utamanya adalah bu Isna (kite - kite mah jadi tukang bantu - bantu doang sih). Ibu Isna jago masak, denger - denger sih beliau ahli masak makanan luar negeri gitu deh.. waahh mantap. Matang!!!!

Bu... anakmu makan enak, makanannya gaya - gayaan semua nih.... hehehe

*Kosan Pak Bambang punya 4 lantai ; lantai 1 dan 2 untuk tempat kosan, lantai 3 itu rumah yang punya kosan, lantai 4 itu tempat jemuran.. hehe

Yap, inilah keluarga saya di Jogja bersama Akobang dengan teman - teman dan Ibu-Bapak kos yang baik hati..

Selamat Idul Adha.. :)
Semoga momen ini menjadikankita lebih berani, lebih ikhlas, lebih sabar, lebih peka, lebih lembut, lebih semangat dalam kebaikan..

Serius

Allah kasih saya jalan yang sungguh memesona. Setiap dirunut kembali rutenya, saya merasakan ada ketakjuban tersendiri, di setiap kelokan Allah berikan suatu pelajaran yang syarat akan makna. Sungguh Allah adalah penulis skenario terbaik. Disetiap persimpangannya Allah beri pelajaran keyakinan dan kepercayaan.

Satu persatu jalan dibuka. Ketika saya mulai merasa "letih" menghadapi mata kuliah atau tugas tertentu, Allah gerakkan hati saya untuk mengikuti majlis ilmu yang membuat hati menjadi rapi, atau biasa disebut dengan kajian. Perapihan hati yang mebuat saya tertampar - tampar. Di saat saya mulai "lemas" semangat, Allah memberikan penyemangat dengan hadirnya orang - orang di sekitar yang "peduli" terhadap saya : orang tua, saudara, teman - teman.

"Perempuan juga harus mandiri." mbak saya yang paling oke mengatakan demikian.
Iya memang perempuan itu harus mandiri ; bisa masak, nyuci, ngurus rumah, ngurus anak kecil, sampai tingkatan dasar menjahit kalau ada pakaian robek atau sekedar pasang kancing dkk. Tapi maksud mbak saya di atas lebih di spesifikkan untuk usaha nyari rizki / mandiri secara finansial. Kalau sudah nikah memang pihak suami yang harusnya cari nafkah untuk membiayai kebutuhan keluarga termasuk istri. Tapi kalau belum menikah? Nah loh... Sebenarnya saya juga sudah merasa agak "nggak enakan" kalau tiap bulan saya masih di subsidi oleh orang tua (walau kedua orang tua saya sih sepanjang ini masih oke - oke aja ngirim tiap bulan), saya sudah menginjak kepala dua tapi belum mandiri secara finansial. Malu.  T.T
Ya Allah... lapangkanlah rizki untukku dan untuk kedua orang tuaku, berilah yang halal berkah, manfaat dan melimpah..

Oke, karena kesempatan ini masih terbuka, masih menjadi wanita solo (single) *bukan promosi*, seharusnya ini menjadi momentum  untuk membuka gerbang kemandirian, sedikit - sedikit.

Kita tidak pernah tau kedepan itu akan seperti apa : Suaminya siapa? pekerjaannya apa? kondisi ekonomi keluarga kita nanti gimana? pihak istri harus ikut membantu cari nafkah atau tidak?. Nah, walaupun tidak ada kewajiban perempuan itu harus bekerja, dan disunahkan-pun tidak, mumpung masih single ayo kita sama - sama belajar. Soalnya suatu saat kita bakal jadi manager hebat di dalam rumah kita masing - masing. Perlu latihan, perlu pembiasaan.
Sedikit demi sedikit ayo mulai. Resapi kisah keteladanan yang bisa kita ambil dari bunda Khadijah. Perempuan hebat dengan harta benda melimpah yang selalu dipersembahkan di jalan-Nya. Bukankah kita juga mau demikian? Saya yakin jawabannya pasti : Ya. Mempersiapkan jiwa raga dan harta benda untuk mendukung kebaikan.

Mau apapun jenis "aliran" usahanya, terserah. Yang penting halal dan baik. Latihan - latihan, bukan waktunya lagi untuk main - main seperti anak TKdan SD. Kita harus serius. Serius mempersiapkan masa depan..
Ayo serius!
Mulailah segera, dengan bismillah..
Ya Allah, permudahlah..

Rabu, 16 Oktober 2013

Kesempurnaan-ku

Yang tersemat masuk ke jalam jilid sebuah karya, berada diantara halaman - halaman pencarian arti sebuah "jenjang". Saksikanlah... Semoga Allah selalu meridhoi..




SEMPURNA...
Haruskah semua begitu sempurna?
Dengan menghafalkan detil setiap huruf dan rumus yang terjajar
Haruskah  semua begitu sempurna?
Diwakili dengan aksara A sebagai simbol kesempurnaan nilai
Haruskah semua begitu  sempurna?
Siang – malam terjaga terjaga untuk mendalami sebuah ruang, padahal di luar sana ada taman – taman, yang aku menemukan diriku bisa menyatu di dalamnya

Aku merenung..
Bagiku kesempurnaan itu sederhana, saat senyum melengkung tulus dari kedua bibirmu,yang kemudian menyipitkan kedua matamu
Kesempurnaan sederhana, kesempurnaan dengan cinta.

Kesempurnaan - ku :
Ibu, Bapak, Mba Wi, Lala, Puput, Alby, Rhima, Fikri, Mba Depi, Mba Lala, Hamdi, Ceni, Diah, Imam, Izza, Zulfa, Nias, Rahma, Icha, Wida, Teteh Dhevy, Awal, Risma, Usman, Fitri, Gita, Mba Mumu, Pak Bambang , Hammy – Chime, seluruh murabbi-ku. Juga untuk sahabat ; Mata Hasan, SENYUM, L-Deka, Akobang, KMFM, JAVA,  Idagama, Elins A 2010, Melingkar, BIMO FORSALAMM,  FLP Yogya. Terimakasih. Jazakumullah khairan katsir...


"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, hanyalah untuk Allah.. Tuhan Semesta Alam.."  (Q.S Al-An’am: 162)

Minggu, 13 Oktober 2013

Selamat Milad Embel :')

Perempuan yang selalu teliti dengan hal - hal kecil...
Perempuan yang selalu tidur cepat dan bangun cepat..
Perempuan istimewa, seistimewa arti bungkus kado yang selalu dibuatnya dengan njlimet dan super telaten
Mbel... kata mbel yang pertama kali aku buat dan mempopulerkannya kepada yang lain.
Mbel, 3 tahun yang lalu sekitar bulan September, pertama kalinya aku menyentuh jari - jari mu yang panjang - panjang. Hehe.  Bersalaman dan berkenalan. Dan aku senang, ternyata tinggimu melebihi dari tinggiku. Jujur, aku kadang sedikit khawatir : apakah aku berlebihan tinggi badan? Dan ternyata engkaulah jawabnnya.. :D Kosan Pak Bambang jadi saksi pertemuan kita.. XD
"Emay.."
"Lala..."

Mbel yang sudah tau jelek, hancur lebur, buruknya kelakuanku, kebiasaanku (ssttt.. jangan bilang siapa siapa ya..).. Hehe. Sering mbel jadi pengingatnya. Walaupun embel tidak forntal bilang bahwa salju itu dingin. Mbel tidak pernah bilang, tapi mbel cukup kenakan syal dan sarung tangan. Itu yang membuatku mengerti bahwa salju itu dingin. Mbel yang tidak pernah gamblang bilang "tidak suka" atau "sakit hati", tapi dari raut wajah mbel seringkali aku mengerti kalau mbel "tidak suka" atau kata - kata yang aku ucap itu "menyakiti". Dan biasanya aku langsung diam, tutup mulut. :)

Perempuan hebat yang ingin sekali melanjutkan studi ke Jerman.. di 22-mu tujuan itu semakin dekat. Berjuanglah. Aku selalu iri dengan rajinmu, dengan fokusmu. Dan dengan tidur cepatmu yang bisa dihitung hingga belum sampai hitungan menit. #eh

Mbel, selamat milad ya.. :)
Spesial buat mbel dari "mama dan papa" :)
Mbel aku nobatkan masuk klasifikasi sebagai saudara perempuan terbaik yang pernah dan akan selalu aku miliki. Hehe
Beberapa tahun lagi mungkin kita akan pisah secara fisik. Apakah mbel mau ke Jakarta? Apa kita jadi tetanggaan? *bercanda*. Ah entahlah, warna - warni itu ada pada mbel..
mbel, Mba Lala Nurma Sabila Asyalala...

Semoga sepanjang usianya adalah keberkahan... :)
With love untuk mbel chuyuuung dari mama hammy :3 *mulai alay*
Maaf ya mbel, kalau adeknya yang satu ini tengil, bawel dan suka ngerjain..^^v
^^

Jogja, 10 Oktober 2013