CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 30 April 2013

Tentang Aku dan Kemudi


Biarlah kemudi itu terus berputar
Biarlah bara itu terus menyala
Merah, tegas membakar segala
Menuju dalam arah merah saga

Bila memang saatnya harus putar kemudi
Berputarlah..
Namun yakinlah dengan sepenuh keyakinan
Yakinlah...
Esok mentari kan tetap menyambut pagi
Terbit untuk menyibak sepi

Biarkan dia berdiri
Karena akupun masih mampu untuk mendaki
Biarkan dia berlari
Karena akupun mampu terbang tinggi
Namun, biarkan aku tertahan untuk memaki
Karena akupun masih punya hati

Aku hanyalah aku
Yang tak kan pernah mau mati sebelum mati
Aku hanyalah aku
Seseorang yang tak kan pernah mau rugi


Jogja,  February 2013
_Saat benar - benar harus putar kemudi_

Jogja Istimewa Dihati


Bismillahirrahmanirrahiim...

Jogjakarta, kota dengan sejuta pesona. Bermula dari hampir setahun sekali mudik ke rumah embah yang ada di Bantul dan Gunung Kidul membuatku jatuh cinta dengan kota ini. Seperti ungkapan jawa yang satu ini : “Witing tresno jalaran soko kulino.” Atau dalam bahasa Indonesia-nya adalah “Cinta yang tumbuh karena terbiasa”.




Sejak sekolah, aku sudah bercita – cita untuk meneruskan kuliah di Jogjakarta, kota yang berhati nyaman sebagai kota tujuan pertama untuk meneruskan bangku study. Dan kota targetan kedua jikalau Jogja menolakku adalah kota Bandung. Tak jarang kala itu aku memutar lagu berjudul Yogyakarta dari Katon Bagaskara, sekedar meresapi suasana Jogja agar bisa terpacu untuk kuliah di Jogja, begitu juga dengan FTV berlatar Jogja yang sering ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta menjadi tontonan wajib pasca UN SMA.  Dan alhamdulillah, Jogja mau menerima dan menyambutku dengan hangat hingga detik ini  aku menuliskan ini. Bersama Universitas Gadjah Mada. :’)


KENAPA PILIH JOGJA?
Banyak alasan yang melandasi pemilihan Kota Jogja yang aku nobatkan sebagai kota terfavorit di Indonesia, sampai saat ini (padahal emang belum pernah menjelajah seluruh Indonesia juga sih :p). Oke, ini dia mengapa aku menobatkan kota ini menjadi kota yang amat membekas dihatiku :
1  1. Kondusif
Maksudnya apa? Mehehe. Kota ini adalah kota pelajar, kota budaya, kota pariwisata dan seabrek julukan lainnya untuk kota kesultanan ini. Aku pun sudah membuktikan, aktivitas belajar di kota ini sangat kondusif dan mendukung. Atmosfer para pencari ilmu lalu – lalang di berbagai kampus. Dan pastinya gegara Jogja memiliki sekolah dan kampus – kampus yang berjumlah sangat banyak. Kalau mau liat kampus – kampus di jogja bisa masuk sini ya (daftar kampus yang ada di Jogja).
2  2.  Harga miring
Banyak pertimbangan orang merantau untuk mencari ilmu salah satunya adalah tentang biaya, hehe. Yipi, siapa yang tidak kenal akan kemurahan hati kota Jogja. Dari kuliner-nya, biaya hidupnya, biaya ngeprint (maklum namanya juga mahasiswa), biaya nglaundry, dan masih banyak yang murah – murah lainnya. Pola hidup memang tergantung dari masing – masing orang. Dan jika dibandingkan dengan kota lainnya (tentunya kota yang lebih mahal), pasti Jogja jadi juaranya :D
3  3. Miniatur Indonesia
Kuliah di Jogja membuatku sedikit banyak mengenal berbagai orang dari segala penjuru tanah air. Mulai dari Sabang sampai Merauke ada di Jogja (serius nih). Mulai kenal bahasa Ngapak, Ambon, Sunda, Minang, Kalimantan dll. Jadi kalau mau tahu Indonesia, datanglah saja ke satu kota, Kota Jogjakarta :)
4  4. Gudangnya toko buku
Ini dia surganya para pecinta buku. Aku memilih suatu temapt salah satunya karena ketersediaan toko buku di daerah itu, dan Jogja sudah menjawabbnya. Buku bahan kuliah, buku agama, novel, komik semuanya ada di Jogja dan aku belum pernahnkesulitan mencari buku di Jogja. Bagiku surga dunia = toko buku.^^
   5.  Tempatnya kuliner
Pernah liat sepanjang trotoar disulap jadi tempat makan? Hehehe. Pemandangdangan yang biasa terlihat disekitar kampus UGM adalah jalan Kaliurang mulai dari kopma UGM sampai perempatan kentungan. Sepanjang jalan itu banyak sekali penjaja kuliner. Belum lagi di tempat – tempat lainnya yang biasa jadi tempat langganan saat rapat atau syuro’. Aneka makanan, rasa restoran harga mahasiswa. Jogja bangeetttt :D
    6. Aneka Wisata

 Yang ku tahu pariwisata Jogja adalah yang kedua setelah Bali. Tentunya hal tersebut banyak menarik minat para pelancong dari berbagai belahan dunia untuk datang ke Jogja. Alasannya?
Letak geografis Jogja yang terbilang lengkap karena terdiri dari pegunungan, dataran (kota), perbukitan hingga lautan semuanya da di Jogja. Penat setelah kuliah, bisa langsung capcus jalan – jalan^^. Mau ke pantai tinggal ke Parangtritis atau pantai – pantai yang ada di daerah Gunug Kidul, mau wisata pegunungan tinggal jalan dehh ke Kaliurang, mau wisata agro bisa jalan – jalan ke Imogiri, wisata gua, wisata candi, wisata museum, wisata kraton, wisata kota. Jogja lengkappp bro :D
     7.    Surga Belanja
Yap, siapa yang nggak tahu Malioboro? Pasar Beringharjo? Kota Gede? Kasongan? Pasar – pasar tradisonal? Semuanya dalah tempat terfavoritnya para penggila belanja. Disamping pilihannya banyak, bentuknya unik – unik harganya miring juga karena keramahan para penjualnya yang menjadikan nilai plus saat berbelanja di Jogja.
8. Karena ada mereka 
Mereka yang telah membersamaiku, membimbing meniti jalan-Nya :) Jazakumullah khairan katsir..

Hmm.. Itulah Jogja. Selalu pagi, karena pagi adalah energi. SEMANGAT^^

Alhamdulillah... :)


Senin, 29 April 2013

Cara Membaca Gelang Resistor


Dimulakan dengan : Bismillahirrahmanirrahiim... :)

Resistor adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai tahanan atau hambatan untuk menahan arus yang mengalir atau yang akan masuk. Pastinya anak – anak elins atau prodi – prodi yang “berbau” elektronika nggak asing dengan bentuk benda yang satu ini..
Umumnya  gelang resistor terdapat 4 gelang kode yang biasanya digunakan untuk presisi rendah . Walaupun sebenarnya ada juga gelang resistor yang terdapat 5 gelang kode. Namun, kali ini saya mencoba berbagi dengan yang 4 gelang kode (yang sering muncul pas praktikum di lab). :D



Untuk mempermudah urutan warna resistor bisa menggunakan singkatan sakti :
HI-CO-ME-O-KU-HI-BI-U-A-P-E-P

Yang masing – masing merupakan penggalan dari huruf awal warna – warna tersebut.
Gelang 1 dan gelang 2 mewakili nilai dari resistor, gelang 3 merupakan indikasi pengalian (multiplier) dan gelang keempat merupakan baras toleransinya. Gampang kan? :D

Contohnya :
1.     Resistor dengan nilai 250Ohm, 5%  : merah – hijau – coklat – emas
Merah menunjukan nilai 2, hijau menunjukan 5, coklat adalah pengali (*10), dan emas adalah nilai % toleransinya
2.    47000 Ohm atau 47k Ohm : kuning – ungu - orange – emas

Nilai toleransi maksudnya adalah batasan nilai kepresisian nilai dari nilai resistansi tersebut, misalnya yang harusnya nilai resistansinya 47Ohm bisa terukur jadi 45Ohm atau bisa jadi terukurnya 50Ohm.
 
 Alhamdulillah... ternyata mudah ya^^
SEMANGAT terus belajarnya ya teman-teman!!!
Hamasah :)

Kamis, 25 April 2013

Saat Orang Asing Itu Memintamu




Adalah engkau, yang telah menjerumuskanku pada jurang kebenaran. Tingkahku yang tengil dan menyebalkan selalu kau sambut dengan do’a – do’a. Mungkin memang kita tak seromantis pagi yang selalu menggandeng mesra awan untuk menemui matahari, juga tak seromantis malam yang menghadirkan bintang untuk memberikan kejutan kerlip indah untuk semesta. Inilah cara kita, berbeda dari yang lainya... Adalah engkau yang namanya selalu tersemat dalam setiap rabithahku...
Adalah engkau yang memaksaku untuk menutupkan kain di kepala dan berbusana panjang. Meski saat itu aku ogah – ogahan, meski saat itu aku belum terima sepenuh hati. Hal itu semata – mata karena janjiku padamu. Belum karenaNya. Adalah engkau yang rela meminjamkan baju – bajumu agar aku belajar menutupkan auratku. Meski itu belum sempurna. Aku tahu, kau melakukannya bertahap...
Adalah enggkau yang membuatku berkerudung saat pelajaran olahraga di SMP dulu, padahal mayoritas bahkan semua teman perempuan di kelasku belum berkerudung. Kau tahu rasaanya saat kerudung itu terlepas gara – gara olahraga lompat jauh? Rasanya aku ingin menangis lalu memelukmu. Kau tahu mengapa? Karena ukuran kerudung yang ku kenakan masih kecil...
Adalah engkau yang selalu memotivasiku untuk kenakan jilbab saat lomba paskibra. Diposisikan di pojok karena aku berjilbab seorang diri. Dan kau tahu rasanya saat menjadi juara umum? Kau tahu, saat pelantikan dulu aku sempat dijuluki Cinderela gegara rok ku yang selalu panjang terjuntai. OSIS aku ikuti. Bahkan basket sesekali pernah ku tekuni, hanya sesaat...
Adalah engkau yang menyuruhku untuk bergabung dalam Rohis di SMA dulu. Meski mungkin kau belum tahu, aku sering menghilang kabur tidak mengikuti kajiian keputrian. Hingga aku terheran – heran saat aku diajukan menjadi ketua keputrian. Bukankan banyak yang lebih alim dan lebih baik? Mungkin ini cara Allah, aku terpilih jadi ketua keputrian juga koordinator OSIS sie 1 . Dan kau tetap memotivasiku. Hingga di Rohis ini ku temukan kawan – kawan seperjuangan yang hebat dan luar biasa...
Adalah engkau yang lagi – dan lagi kembali meminjamkan baju – baju syar’i mu. Aku merasakan, perlahan kau berusaha merubahku dari “wanita jadi – jadian” yang hobi kenakan celana dan selalu cuek dengan keadaan berubah menjadi putri kecil yang sudah mengenakan rok, kerudung yang terjulur sampai menutup dada, dan berkaos kaki.
Adalah engkau yang pertama kali mengontak teman – temanku untuk memberikan semangat kepadaku. Adalah engkau yang menghubungi menitipkanku pada kakak tingkat untuk menjagaku di Jogja saat kuliah. Adala engkau yang selalu memperhatikan segala kebutuhanku.
Adalah engkau yang telah meminjamkan kompas untuk mendekatkanku pada dien-ku, mendekatkanku pada-Nya..
Adalah engkau yang selalu sabar menghadapi tingkah gadis kecil perusuh ini.



Hari itu adalah hari terakhir kau menjadi miliku. Kau tertidur terlalu cepat. Padahal cerita – cerita dari A – Z sudah sesak ingin buncah bersamamu. Namun apa daya, esok harinya orang asing akan memintamu.
Bergaun putih, bersih. Kau sudah terlihat amat dewasa. Rona wajahmu bahagia, wajahmu bersemu serasi dengan sapuan make up pink yang ada di wajahmu. Ah entahlah, ku akui kau terlihat begitu sangat anggun. Aku menemanimu, tetap disampingmu sebelum orang asing itu benar – benar mengambilmu.
Pukul 8, dan aku benar – benar ada di sampingmu. Suara di luar sana berhasil membuat dag dig dug. Kali ini aku benar – benar mendengar suara Bapak yang teramat gagah. Suaranya berat, mungkin berat juga saat harus melepasmu. Namun begitu tegas, meyakinkan diri apakah orang asing yang berada diseberang tempat duduknya bisa menjagamu dengan baik.
Dan orang itu berhasil memintamu dan mengambilmu dari kepemilikanku.


Aku orang pertama yang meraih tanganmu, mencium pipimu sembari berbisik :
Barakallahu Laka Wa Baraka 'Alaika Wa Jama'a Bainakuma Fikhair....


Cinta sudah resmi menjemputmu,saudariku sayang..
Dan aku sungguh mencintaimu karena Allah...
Semoga Allah juga mempertemukan kita di surga-Nya, lalu kita akan reunian tentang masa kecil kita yang berwarna - warni seperti pelangi :)