CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 29 November 2013

Pengobat Rindu

Sebuah kerinduan yang seringkali hadir mengetuk saat memikirkan siapa orang yang ingin saya temui. Mereka. Ada sisi historis yang membuat saya ingin beretemu, saat pulang ke daerah asal. Walau untuk sekedar bertanya : "Apa kabar?" atau sekedar berkata : "Tetap semangat ya!"

Ada sejarahnya, benar sekali. Ada kerinduan yang menyeruak karena pernah berada dalam barisan Mata Hasan. Dan bisa jadi untaian cinta itu terus bertambah - bertambah dan bertambah, terpilin tidak pernah putus. Sambung menyambung dari satu generasi ke generasi yang lain. Tanpa jeda, tanpa spasi. Walau belum saling sebut nama (karena kita belum saling kenal), wajah - wajah itu mengingatkan saya pada satu simpul, satu ikatan. Terasa selalu dekat. Saya ada dan kalian ada. Kita sama - sama ada. Walaupun kita jauh jarak  usia. Kalian tetap adek - adek saya. Terserah kalian mau terima atau tidak.Hehe

Iya, kerinduan itu kembali hadir saat saya menginjakkan kaki di kampus smansasi. 1 tempat yang selalu saya tuju untuk pertama kali ; Masjid Ash - Shidiqi. Dan tetiba saya kembali diingatkan, tetiba memori ini memutar kembali kebelakang ; saya melihat wajah - wajah teman satu genggaman semangat, segala tingkah polah dan kegiatan mereka. Bersama - sama. Dulu. Saat masih berseragam abu - abu putih. Tahun 2007 hingga 2010. Tempat itu pernah menjadi saksi ; kebersamaan, tempat belajar, dan..."titik mula hijrah" kita.

Adek - adekku, entah detailnya bagaimana saya mengucapkan kata - kata kepada kalian. Bagi saya pertemuan dengan kalian adalah ramuan pengobat rindu dengan teman - teman seperjuangan dulu yang kini sudah bertebaran penuh manfaat di muka bumi, ramuan manjur untuk menambah daya dengan semangat muda kalian. Pesan - pesan itu, saran - saran itu murni saya ucapkan bukan karena saya adalah orang yang "sudah baik", tapi itu justru semata - mata agar kesalahan atau kekurangan yang pernah saya lakukan semasa sepert kalian jangan pernah terulang lagi di kemudian hari. Percayalah...

Adek - adekku... adakalanya kita baru bisa menyadari bahwa ucapan seseorang akan benar adanya setelah kita melewati kejadiannya. Maka tetap bersiap siagalah... Omong kosong jika motivasi itu mutlak datang dari orang lain. Karena sesungguhnya motivasi terbaik adalah karena kita sendiri yang telah menjadi motivatornya. Dan sekali lagi.. tetap bersiap siagalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar