Memimpin adalah
suatu keniscayaan bagi manusia, karena pada hakikatnya seorang manusia
diciptakan selain untuk beribadah patuh pada peritah Tuhan, juga untuk menjadi
seorang pemimpin. Memimpin dari cakupan mikro untuk memimpin diri sendiri
hingga cakupan lainnya yang lebih luas.
PEMIRA (Pemilihan
Mahasiswa Raya), salah satu hajatan rutin setiap tahunnya yang diadakan kampus
Gadjah Mada untuk memilih satu perwakilan mahasiswa sebagai presiden mahasiswa
(presma), pemimpin BEM KM UGM. Bulan – bulan penghujung tahun menjadi momen
yang istimewa dengan adanya persiapan – persiapan yang dilakukan oleh masing –
masing partai untuk mengusung kandidat calon presiden juga berbagai persiapan
yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) untuk menyukseskan
Pemira dan puncaaknya tiba saat masa pemilihan raya.
Memasuki bulan
Desember aroma pesta demokrasi kampus Gadjah Mada semakin tercium. Agenda –
agenda kampanye keliling fakultas dengan KPRM sebagai fasilitator menjadi bahan
pembelajaran bagi mahasiswa, mengingat kampus adalah miniatur dari sebuah
negara. Dan proses belajar itu ada disini, di kampus Gadjah Mada. Agar saatnya
nanti jika sudah waktunya terjun dalam masyarakat dan negara, paling tidak
simulasinya sudah pernah didapatkan ketika masih berada di kampus. Dengan
demikian, sudah seharusnya simulasi untuk pendidikan politik ini dikawal dengan
sehat, sportif dan bermartabat.
Pemimpin
merupakan sosok penting dalam sebuah lembaga atau oraganisasi. Seorang
pemimpin-lah yang akan membawa bagaimana nasib lembaga dan masyarakat yang
dipimpin ; dengan program kerjanya, dengan totalitas kinerjanya.
Oleh karena itu,
sebelum menentukan sebuah nama untuk dipilih sebagai pemimpin, alangkah lebih
baiknya jika kita menempuh proses pengenalan dulu terhadap diri masing – masing
calon.
1. Kenali visi misinya
Visi dan misi
merupakan goal yang ingin dicapai
dari si pembuat visi dan misi tersebut. Oleh karena itu kita harus tahu capaian
apa yang diinginkan oleh calon pemimpin kita. Apakah sesuai dengan kebutuhan?
Apakah sejalan dengan keinginan masyarakat? Apakah realistis? Karena visi dan misi-lah
yang akan dijadikan sebagai spirit untuk totalitas mengabdi --sebuah tujuan
yang harus dicapai
2. Mencari tahu track record-nya
Jejak perjalanan
masa lalu dari seorang calon pemimpin sangat dapat dijadikan sebagi
pertimbangan dalam memilih. Rekam jejak organisasi atau kepanitian yang telah
diikuti dapat diijadikan parameter keprofesionalannya dalam memimpin,
kepiawaiannya dalam menyikapi masalah secara baik dan luwes. Karena sudah tentu
dalam berbagai macam kegiatan organisasi atau kepanitian yang diikuti otomatis
telah menempa dirinya menjadi orang yang bertanggungjawab dalam menjalankan
amanah, terbiasa dalam memimpin, dan berujung pada sebuah pembentukan mental
dan kepribadian pemimpin sejati.
3. Kenali pribadinya
Kepribadian
natural yang tidak dimanipulasi dengan berbagai macam kepalsuan adalah
kepribadian yang dimiliki oleh seorang pemimpin sejati. Orang baik yang
sebenarnya akan tetap dinilai baik oleh orang lain tanpa harus mendeklarasikan
dan menyatakan bahwa dirinya adalah orang baik.
Melihat kebaikan pribadi seseorang sebenarnya dapat dilakukan dengan cara yang
sangat sederhana, yaitu dengan melihat kebiasaan dia (calon – calon pemimpin
kita) berhubungan dengan Pencipta-Nya. Bagaimana kesahariannya dalam
mengamalkan ajaran agama, sikapnya, tingkahnya, perilakunya sudah tentu juga
akhlaknya. Sudah menjadi hal lumrah (bahkan memang begitu adanya) ketika
seseorang sudah berhubungan dekat dengan Tuhan-Nya, maka dia akan bertindak
baik terhadap sesamanya, berperilaku baik kepada sesamanya karena hal tersebut
merupakan bentuk ketaatan dari seorang hamba kepada PenciptaNya.
Mencari tahu kepribadian seseorang dapat juga dilakukan dengan mengetahui siapa
saja teman – teman baiknyanya dan bagaimana pula akhlak teman – teman baiknya
“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)
Sukseskan PEMIRA
2013 dengan capresma nomor urut 1 Dzikri Asykarullah (FISIPOL 2010),
dan capresma nomor urut 2 Adhitya Herwin (F.Pertanian 2010). Bukan untuk
tidak tau, atau bahkan untuk pura – pura tidak tahu. Ayo peduli, kenali calon –
calon presiden mahasiswamu. Mari berpartisipasi, dan katakan tidak untuk tidak
memilih!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar