CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 01 Desember 2013

Pekan Kondom Nasional (PKN) --> Fasilitasi Zina

Pekan Kondom Nasional (PKN)  mulai dilancarkan dari tanggal 1 Desember (bertepatan dengan hari AIDS sedunia) hingga nanti sampai  tanggal 7 Desember yang digelar oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) merupkan sesuatu yang sangat menggelikan.

Terang saja saya katakan menggelikan. Kegiatan PKN tersebut dilakukan untuk mengkampanyekan bahaya dan pencegahan HIV/AIDS tapi caranya dengan membagikan kondom gratis kepada pemuda - pemuda. Hal ini saya katakan semacam "gali lubang tutup lubang". Oke HIV/AIDS  merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan bisa menular salah satunya dari hubungan sex, dan menkes memilih langkah untuk melakukan pencegahan guna juga untuk menekan penambahan orang yang terjangkit penyakit tersebut. Saya sepakat jika HIV/AIDS memang perlu di cegah. Namun sayangnya, masalah itu tidak hanya bisa selesai dengan memberikan masalah yang baru. Dengan cara bagi - bagi kondom.

Bagi - bagi kondom secara gratis di kalangan mahasiswa di sekitaran kampus ataupun pemuda - pemuda lainnya menurut hemat saya itu adalah bentuk rambu - rambu hijau kebebasan bahwa mereka diperbolehkan berhubungan sebelum menikah asal menggunakan kondom. Bahasa lainnya "silahkan free sex, asal aman (pakai kondom)". Kondom memang bukan barang terlarang, tapi kalau dibagi - bagikan gratis begitu tentu saja bisa memicu untuk melakukann hal terlarang. Astaghfitrullah...
Daaan.. kampus UGM tidak terlewat dari kegiatan itu. Beberapa teman (laki - laki) mengaku saat melewati bundaran UGM (gerbang utama) meraka diberi kondom.. -__- 


Saya rasa seluruh agama manapun tidak ada yang memperbolehkan seseorang untuk melakukan tindakan sex bebas. Dan agama saya Islam pembawa rahaat bagi seluruh alam telah memberikan solusi di dalam Al - Qur'an dan As - Sunnah. Agama adalah pondasi dasar untuk mengokohkan jiwa - jiwa yang ada dalam diri manusia. Begitu menyeluruhnya Islam. Segala sesuatunya sudah ada tuntunannya, sudah ada aturannya. Dari doa dan adab tidur, makan, bepergian, mengenakan pakaian, masuk / keluar toilet, memuliakan tamu, memuliakan orang tua, hingga doa adab dan etika dalam "berhubungan" pun dijelaskan. Subhanallah..

Jika pondasi tersebut sudah kokoh terpatri dalam jiwa dan selaras dengan perbuatannya tentu saja hal - hal yang tidak diinginkan itu niscaya tidak akan terjadi. Lalu kenapa masih dengan cara bagi - bagi kondom gratis? Mengapa tidak mencanangkan aktivitas pengokohan pondasi dengan ajaran - ajaran agama, ketaatan beribadah dan belajar norma - norma bermasyarakat? Lalu dibuat program kampanye, seminar atau penyuluhan tentag bahaya HIV/AIDS. Gunakan media - media swasta atau milik pemerintah secara masif untuk mengkampanyekan kegiatan ini, bukan hanya diisi untuk kepentingan "golongan saja". Bila perlu tambahkan ke dalam kurikulum mata pelajran.   Saya rasa itu jauh lebih mencerdaskan. Pemuda - pemuda sekarang adalah calon pemimpin masa depan. Jangan rusak mereka dengan kebiadaban moral dan keruntuhan etika, Jangan jauhkan mereka dari penciptaNya.
"…Tidaklah tampak perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani terang-terangan melakukannya, melainkan akan menyebar di tengah mereka penyakit tha’un dan penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa umat-umat yang telah lalu…” (HR. Ibnu Majah, al-Hakim, al-Baihaqi)
Masyarakat butuh dicerdaskan, bukan hanya diberikan solusi jadi (walaupun sebenarnya tindakan bagi kondom bagi saya bukan solusi). Ya, bagi kondom sama saja dengan memfasilitasi orang yang mau berbuat zina. Saat tataran keluarga sudah  rusak, bagaimana mungkin bisa kita untuk mengurusi negara?
#TolakPKN #TolakKondomisasi

Indonesia, saya punya harapan besar dengan negeri tempat kelahiran saya ini...
Berilah petunjuk dan anugerahkan jalan yang lurus kepada kami dan pemimpin - pemimpin kami ya Allah...

Maylia Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar