CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 06 Januari 2014

Sisa luka kemarin

Sudah dua pekan lewat lima hari setelah kejadian beraspal terjadi. Kejadian saat lutut membentur badan jalan. Ya... mungkin Allah ingin mengingatkan agar saya memperbanyak sujud, memfungsikan lutut untuk bertemu tanah -- dalam sujud.
Rabu, 18 Desember 2013. Sejak saat itu sampai sekitar 15 hari saya sholat dalam duduk. Tdak ada kening yang menjumpa sajadah. Tidak ada punggung yang merata saat posisi ruku'. Apalagi posisi duduk dengan kaki saling tekuk. Mengerjakan semuanya dengan posisi kaki kiri yng lurus tidak tertekuk.

Ternyata.. jatuh itu sakit..
Sudah beberapa kali mengalami (kecelakaan) di jalan raya. Dan setiap itu pula saat kejadiannya berasa gelap. Dan biasanya saya lupa dengan proses dan posisi badan saat jatuhnya... Dan hal tersebut terjadi lagi, semoga itu yang terakhir..

Beberapa orang tau niatan saya menyeberang jalan itu untuk apa. Dan saya menyesalinya. Ah Allah, seandainya tidak ada satu orang-pun yang tau. Dan yang tau hanya Engkau, serta malaikat dan penduduk langit saja yang tau. Mungkin saya akan jauh lebih senang dan lebih tenang. Sejujurnya saya tidak mau jika poin - poin itu harus berkurang..

Sisa luka kemarin...
Mengingatkan saya tentang arti bersyukur dalam segala macam kondisi
Sisa luka kemarin..
Mengingatkan saya tentang arti bersabar dalam melakukan segala aktifitas walau berjalan dengan ketidaksempurnaan
Sisa luka kemarin..
Mengingatkan saya tentang arti ikhlas  dalam melakukan sebuah amalan
Sisa luka kemarin...
Mengingatkaan saya, bahwa perjuangan itu berat adanya.. dibandingkan dengan orang orang sholih terdahulu, maka itu belum seberapa.
Sisa luka kemarin..
Mengingatkan saya tentang kokohnya ukhuwah. Mereka datang, dengan merasakan bahwa saudara seimannya adalah bagian dari diriny sendiri

Sisa luka kemarin.... masih membekas berwarna pink..
Mengingatkan saya pada seseorang, bahwa bencinya harus dibalas dengan cinta
Mengingatkan saya pada seseorang, tentang balasan cinta (hadiah) untuknya yang belum sempat tersampai
Mengingatkan saya pada seseorang, bahwa dia dan mereka yang (mungkin) mmembenci kami adalah saudara kami juga.

Sisa luka kemarin.. yang masih membekas.
Mungkin itu adalah kenang - kenangan pengingat bahwa semua orang berhak untuk menjadi baik dan menjadi lebih baik. Tidak boleh dibenci, tidak boleh dicaci. Yang boleh hanya... mengingatkan, mengajak dan mendoakan untuk sama - sama berjalan di jalan yang benar..

Jogja 5 Januari 2013
Semoga kami selalu ada dalam berkahMu..

4 komentar:

  1. Aaaaa .. mbak Maaay :') .. udah sembuh mbak lukanyaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. aaaaaaa (juga) :p
      alhamdulillah udaaah :)
      tinggal menyisa bekasnya^^ hihi

      Hapus