CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 04 Februari 2014

Kehilangan...

Perempuan itu kembali mengulang mengingat wajah seseorang yang baru saja disebutkan namanya. Yang mana ya? yang mana? yang seperti apa? Jelas, pasti pernah bersua dan walau sedikit pasti pernah bicara.
Diselingi aktifitas lainnya, tak kunjung bisa menghadirkan guratan wajah seseorang yang tengah dipikirkannya. Namanya hanya samar terdengar. Entah dia pernah mengenalnya atau belum, tapi bisa jadi nama itu pernah terdengar.

Semakin larut, semakin dia membaca segala tumpahan kesedihan memenuhi beranda dunia maya. Satu persatu menuliskan begitu banyak kebaikan yang tercermin darinya, menulis kenangan indah bersamanya. Doa - doa yang terus mengalir deras isyaratkan kesediah mendalam atas kepergian seorang yang teramat baik, pengharapan tulus agar Allah senantiasa merengkuh dan memeluknya dalam dekapan cintaNya. Ya Allah, beliau yang mana? wajahnya seperti apa? Perempuan itu yakin bahwa dia pernah berjumpa.

Seperti ada yang hilang...
Dengan suasana terus memutar memori lampau. Apakah dia pernah ada? Pasti pasti pasti pernah ada, hatinya meyakinkaan. Kepayahan perempuan itu dalam mengingat nama dan wajah kali ini teramat disesalinya. Kehilangan...
Hilang yang tercipta karena pernah ada rasa memiliki, rasa telah bersama...

Langit mendung, disusul gerimis yang merintik...
Apakah gerimis tau, bahwa banyak air mata yang mengalir pada anak sungai kehilangan? Kemudian gerimis menutupi, menyamarkan seolah ingin memberikan ketegaran dan kekuatan. 
Rabb.. bahkan perempuan itu masih saja sulit mengeja wajahnya, sulit. Dan waktu tetap saja dengan angkuhnya berjalan, membersamai bahkan meninggalkan yang juga sedang berjalan. Masa itu kini tiba saatnya. Lemas, bergetar, tetes tetes air mata yang menyisakan tangisan sendu yang terus mengisak.

Satu - persatu orang mulai berdatangan. Semakin banyak, semakin banyak dan terus bertambah. Sementara ada yang beratangan untuk menyolatkan, mendoakan, khusyuk membacakan Al-Qur'an dan aktifitas lainnya yang sungguh teramat menggetarkan. Semua rasa berbaur. Membayang betapa sholihahnya sesosok manusia yang bayangannya masih sulit tereja.
Lihatlah, begitu banyak orang yang ingin mengantarkanmu... mendoakanmu, menangisi kepergianmu. Perempuan itu yakin, bahwa itu adalah efek dari kebaikan dan kesholihan yang selalu menghiasi di setiap gerak  geriknya.

***

Perempuan itu saya mbaa... dan saya sekarang ingat nama Mba, wajah Mba yang teduh dan selalu ramah dengan adiknya. Wajah mba nggak asing. Ah, betapa parahnya saya, padahal kita pernah sama - sama di MIPA, pernah di KMFM. Ini seperti penyakit mba.. saya susah ingat wajah dan nama orang lain kalau jarang bertemu...
Semua ramai ramai membicarakan kebikan Mba, mengagumi Mba.. termasuk saya.
Merinding Mba rasanya ketika melihat begitu banyak teman - teman bahkan orang - orang yang mungkin belum pernah kenal dengan Mba, menghantarkan ke peristirahatan Mba. Mereka menangis kehilangan, mereka khusyuk tulus mendoakan Mba agar ditempatkan pada tempat yang terbaik dalam rengkuhan-Nya.. 
Situasi yang mengingatkan, bahwa hidup di dunia hanya sebentar. Dan sebentar itu adalah bekal untuk kembali pulang. Dan mba sudah sangat siap pulang dengan bekal yang telah Mba bawa. Sungguh orang baik yang akan diakhirkan dengan baik pula oleh-Nya.
Mba, maafkan saya karena sempat sulit mengingat keteduhan wajah Mba. Maka biarkan saya memperbaiki, dengan seksama memandangi wajah mba di syurga nanti. Semoga.. insya Allah..

Ya, ini mba Anissah Dini J.

Ya Allah ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlahdia, baguskanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburnya, mandikanlah ia denganair, salju dan embun, bersihkanlah ia dari dosa dan kesalahan sebagaimana kainputih dibersihkan dari kotoran. Jadikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya,pasangan yang lebih baik dari pasangannya, masukkanlah ia ke dalam sorga danlindungilah ia dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah ia dalam kuburnyadan berilah ia cahaya di dalamnya.(HR. Muslim)

Klaten... Ahad,  2 Februari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar