CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 04 Februari 2014

My First Climb#1 | Mula Mula

Alhamdulillah.. entah ini adalah impian keberapa yang pernah saya tulis, dan Allah wujudkan.
Terdengar aneh dan mungkin bagi beberapa orang adalah kegiatan yang "malesin" "ngapain sih?" "cari capek" dan lain lainnya untuk ukuran perempuan lagi. Seorang teman juga sempat bertanya : "Emang kosannya udah nggak nyaman ya? sampai mau pergi ke gunung segala."

Bukan, bukan... kehidupan saya di tanah yang biasa masih terlampau nyaman dan menyenangkan. Alhamdulillah, makan dengan mudah, minum dengan keberlimpahan air, tidur nyenyak di atas kasur, kemana  mana masih bisa naik motor atau angkutan,  masih bisa berlindung saat hujan maupun terik. Dan... saya ingin mencoba hal baru, pergi ke suatu tempat yang "sesuatu". Muncak. Dan Gunung Sumbing menjadi pilihan.. Januari 2014. Saya yang ribut minta ikut muncak ke mba Fadhil dan Adam

***

Gunung Sumbing dengan ketinggian 3.371 mdpl merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah gunung Slamet, berada di tiga lingkup wilayah kabupaten, yaitu : Wonosobo, Temanggung dan Magelang. Gunung ini berhadapan dengan Gunung Sindoro yang dikenal sebagai gunung kembar. Nah, jalur daki yang tim saya pakai adalah dimulai dari basecamp yang ada di Desa Butuh, Dusun Garung, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo Jawa Tengah, kurang lebih 3 sampai 4 jam perjalanan dari kota Jogja.

***
Sebagai pemula tentunya agak riweuh mikirin persiapan nanana nya, apa saja yang harus dibawa, dipersiapkan. Sebenarnya udah lama saya mengagendakan untuk naik gunung, dulu sempat mau naik Merapi, tapi membatalkan diri gegara sebelumnya cedera bahu (deuh bahasanya) dan harus terapi 4x di Sardjito. Hoho yasudah..
Sempat diwanti - wanti sama mba Fadhil dan Adam kalau lebih baik sebelum muncak ada persiapan fisik dulu, semacam jogging paling tidak sehari 15 menit, biar kaki nggak kaget dan karena Sumbing ini tinggi banget. Dan.. apa yang saya lakukan? Ehehe... ampun mbaa, ampunn Dam, saya hanya bertahan melakukannya beberapa hari (doang), paling 3 hari-an. Duh, bahkan saya lebih seneng jalan - jalan di pasar Beringharjo dan jalan Solo sambil nyari kain (sama - sama latihan kaki kan? *gubrak).
Dua hari menjelang keberangkatan, kita ngadain briefing dulu di Balairung, untuk transfer informai peralatan dan perlengkapan apa saja yang harus dibawa.
Oke, singkat cerita kepala suku (Adam) pura - puranya datang tepat waktu dari janji-nya setelah kita tunggu lamaaaa dan ngasih tau perbekalan apa saja yang harus kita bawa.. ini dia perlengkapan yang harus dibawa :

Bawaan pribadi
1. Mantel pribadi lengkap sampai bawah
    Saya merekomenasikan untuk akhwat mending bawa mantel yang biasa aja (yang bawahnya celana) nggak masalah nanti tetap pakai rok, celana mantel di posisi dalam.. Gunanya biar nggak ribet dan nyrimpet :)
2. Jaket hangat
    Jaket gunung loh ye, bukan jaket organisasi atau jaket lembaga yang biasa di kampus. Karena seriuss dingin banget
3. Sarung tangan dan kaos kaki
    Bawa lebih dari sepasang. Antisipasi kalau nanti basah atau kena hujan. Akhwat perhatikan bawaan kaos kaki, ini penting banget. Jangan sampai kita kehabisan dan bertahan dalam kedinginan. Hehe. Kalau saya bawa 2 pasang kaos tangan dan  4 pasang kaos kaki, sepasang udah dipake. Insya Allah cukup :)
4. Sandal /  sepatu
    Kalau saya pilih sandal gunung aja, kalau basah bisa langsung kering kakinya (karena terbuka dibandingkan sepatu), oh iya cek dulu bagian alas belakang sepatu atau sandalnya pastikan bagian belakang alas masih bergerigi (biar nggak licin).
5. Tas ransel bukan tas jinjing (1 saja)
    Lebih enak pake carrier deh serius. Kalau kata Adam, carrier itu bikin enteng. Tapi bagi saya sama aja sih berat. Hehe tapi lebih mending, lebih enak aja di punggung.
6. Obat obatan pribadi
    Semacam minyak kayu putih, obat luka, plester, dan obat obatan yang biasa dibutuhkan
7. Satu stel baju ganti. Nanti ditaroh di basecamp aja, buat ganti baju untuk perjalanan pulang :)
8. Benda - benda tambahan yang dirasa penting, semacam tisu basah/kering, handsanitizer, dsb

*Akhwat, saya saranin pake kerudungnya yang langsungan aja (bukan yang segi 4) tetep panjang menutup dada, pake kaos panjang dan roknya yang lebar, nggak kepanjangan (nanti nyrimpet) dan nggak kependekan juga. Pakai dalaman celana panjang yang nggak ketat dan lebih baik berwarna gelap (eman - eman kalau kotor). Pakai manset juga, biar hangat. Hehe..

Peralatan
1. Senter
    Kalau bisa yang terang, medan susah licin dan terjal apalagi kalau berangkat malam. Butuh cahaya dan konsentrasi ekstra nih.. Hehe
2. Matras/ sleeping bag
    Kalau memungkinkan mending bawa dua duanya deh. Kemarin saya cuma bawa matras, dan susah banget tidur karena menggigil kedinginan. Kalau pakai keduanya insya Allah bisa lebih hangat dan nyaman.

Peralatan Tim
2 tenda, 2 kotak korek api kayu, kompor + gas, satu panci, sendok dan yang nggak kalah penting adalah.... KAMERA. Hehe

Minuman dan makanan
1. 3 botol air mineral @1,5 liter (ini aja udah berat T.T)
2. 3 Mie instan. Mending bawa yang rebus deh, soalnya nanti  bakal dicampur jadi satu masaknya jadi mie rebus, nggak peduli asalnya mie goreng atau rebus dengan rasa macem - macem. Ngebayang? Hihi
3. Roti 6 sisir
4. Gula jawa (secukupnya) untuk stamina >> katanya
5. Madu
6. Cokelat
7. Susu

Tansport dan lalalalala
Ini nih, kita agak keren dikit.. Berangkat ber - 10, 2 ikhwan 8 akhwat. Yeh, isinya jadi ibu - ibu rumpi :D Karena banyak akhwatnya kita pilih berangkat naik mobil, inova. Nyewa lah.. hehe sebenernya naik motor juga nggak masalah sih, cuma khawatirnya ibu - ibu kecapekan sebelum muncak -_-"
Baris pertama diisi oleh 2 ikhwan. Baris kedua dan  ketiga uuntuk ibu - ibu masing - masing baris 4 orang. Seriuss agak maksa, dan kita bertahan nyempil - nyempilan selama perjalanan dari Jogja sampai basecamp di Wonosobo. Hoaha.. pegel.
Biaya muncak itu sebenarnya murah, tiket masuk Sumbing itu nggak mahal nggak sampai puluhan ribu. Berapa ya? 3000an kalau nggak salah (CMIIW), terus sewa mobil 2 hari dan bensin dibagi banyak, sewa peralatan tim (tenda, sama kompor gas). Udah itu aja.. Biaya muncak Sumbing kali ini per orang habis Rp 114.000 Sebenernya bisa lebih murah kalau nggak pake sewa mobil. Hehehe.. Gapapa deh, gaya gayaan :p dan demi kenyamanan.
Tempat penyewaan alat alat mendaki (semacam carrier, matras, sleeping bag, tenda, kompor dll) di sekitar kampus UGM ada di jalan depan Fak Kehutanan, dan ada juga di depan Fak Peternakan.

***
2 hari sebelum keberangkatan, amat keterlaluan yang baru saya punya cuma sandal gunung,kaos kaki,  dan baju ganti, lainnya nggak punya T.T parah. Singkat cerita, di H-1 saya baru usaha cari - cari kesana kemari dan belanja makan minuman yang harus dibawa. Rasanya kayak orang linglung -__-". Sampai H-beberapa jam keberangkatan ada benda yang belum saya dapat, Jaket Gunung. Dan akhirnya saya dipinjami juga. Semua - mua pinjam, nggak ada yang nyewa. Keren kan? Hhihi (pinjamnya agak maksa sih)

Ada quote menarik dari Adam, disampaiikan saat briefing, kurang lebihnya begini :
"Jangan jadikan puncak sebagai tujuan saat mendaki. Puncak itu hanya bonus. Tapi kembali dengan selamat ke kehidupan dan tempat yang biasa kita jalani adalah tujuannya."
Dan satu lagi yang agak horror, tapi memang benar adanya :
"Mendaki gunung itu butuh keikhlasan dan kepasrahan yang tinggi terhadap Allah. Kita harus siap, barangkali memang disana akhir kita... ya sudah. Karena akhir hidup seseorang memang sudah ditulis di lauh mahfudz. Nggak bisa ditawar."

Alhamdulillah.. pengalaman muncak pertama saya dibersamai sama orang - orang baik, sholih sholihah,, Jadi lebih adem deh.. :)
Iya itu mula mula persiapan pendakian pertama.
Mau tau saya berangkat dengan siapa aja? Mau tau gimana serunya mendaki? gimana nikmatnya tidur sambil dijatuhi rerintik gerimis? Serunya berjalan di samping jurang?

Tunggu kisah selanjutnya di My First Climb#2 :3

*njuk jarinya udah pegel.. hehe

***End of The First Edition***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar